Home » May 2009
MUSIK MODERN

GHALI APRIYALDI

XI IPA 2

RONALDO ROZALINO,S.sn,

SMA PINTAR

Blues adalah sebuah aliran musik vokal dan instrumental yang berasal dari Amerika Serikat (AS).

Musik blues berangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang muncul dari komunitas mantan budak-budak Afrika di AS. Penggunaan blue note dan penerapan pola call-and-response (di mana dua kalimat diucapkan/dinyanyikan oleh dua orang secara berurutan dan kalimat keduanya bisa dianggap sebagai "jawaban" bagi kalimat pertama) dalam musik dan lirik lagu-lagu blues adalah bukti asal usulnya yang berpangkal di Afrika Barat.

Musik blues mempunyai pengaruh yang besar terhadap musik populer Amerika dan Barat yang baru, seperti dapat terlihat dalam aliran ragtime, jazz, bluegrass, rhythm and blues, rock and roll, hip-hop, dan country, serta lagu-lagu pop konvensional.

Jazz (cara pengucapan: [Jes], tidak pernah [Jas]) adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa.

Musik jazz banyak menggunakan gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon. Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopasi.

Musik country adalah campuran dari unsur-unsur musik Amerika yang berasal dari Amerika Serikat Bagian Selatan dan Pegunungan Appalachia. Musik ini berakar dari lagu rakyat Amerika Utara, musik kelt, musik gospel, dan berkembang sejak tahun 1920-an.[1] Istilah musik country mulai dipakai sekitar tahun 1940-an untuk menggantikan istilah musik hillbilly yang berkesan merendahkan. Pada tahun 1970-an, istilah musik country telah menjadi istilah populer. Istilah lain untuk genre musik ini adalah country and western, namun sudah semakin jarang dipakai kecuali di Britania Raya dan Irlandia.[1]

Karier Elvis Presley berawal dari musik berirama country sebelum menjadi raja rock and roll. Salah satu julukan baginya adalah The Hillbilly Cat. Elvis juga pernah menjadi bintang tamu tetap di acara radio milik Louisiana Hayride[2] Salah seorang penyanyi country, Garth Brooks tercatat sebagai artis solo terlaku dalam sejarah industri rekaman AS. Ia telah menjual lebih dari 18 juta rekaman.[3]



music rock adalah sejenis music (genre musik) popular yang mulai diketahui umum pada pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, country music dari tahun 40 dan 50an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klassik.

Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass listrik dan drum, dan keyboard seperti organ, piano atau sejak 70an, synthesizers. Disamping gitar atau keyboard, saxophone dan harmonica bergaya blues kadang diapakai sebagai instrument solo. Dalam bentuk murninya, musik rok "mempunyai tiga chords, bakcbeat yang konsisten dan mencolok dan melody yang menarik"

Pada akhir tahun 60an dan awal 70an, musk rock berkembang menjadi beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di amerika) menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion. Pada tahun 70an, rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin. Juga di tahun 70an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre (sub-kategori) seperti soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk rock. Sub kategori rock yang mencuat ditahun 80an termasuk New Wave, hardcore punk dan alternative rock. Pada tahun 90an terdapat grunge, Britpop, indie rock dan nu metal.

Sebuah kelompuk pemusik yang mengkususkan diri memainkan musik rock dijuluki rock band atau rock group. Rock group banyak yang terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead singer), pemain gitar bass, dan drummer (pemain drum), membentuk sebuah quartet. Beberapa group menanggalkan satu atau dua posisi diatas dan/atau menggunakan pennyanyi utama sebagai pemain alat musik disamping menyanyi, membentuk duo atau trio. Group lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm gitar dan atau seorang keyboardist. Agak lebih jarang, penggunaan alat musik bersenar seperti biola, cello atau alat tiup seperti saxophones, trumpet atau trombones.

Musik populer adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial.

Musik dunia adalah sebutan bagi aliran musik yang bukan termasuk musik populer dan musik klasik, serta mempunyai elemen "etnik".

Biasanya yang termasuk kategori ini adalah musik-musik rakyat Eropa (folk song) dan musik dari negara-negara dunia ketiga.

Di Indonesia, istilah musik dunia juga dapat merujuk kepada segala jenis musik yang berasal dari luar Indonesia, misalnya musik Barat, Jpop, musik Mandarin, dan sebagainya.

Tari Daerah

ghali apriyaldi

xi ipa 2

Ronaldo rozalino,S.sn.

SMA Pintar

Tari Batobo di Daerah Kuantan Singingi Provinsi Riau

Duni Sriwani

Abstract


Tari Batobo adalah seni pertunjukan tradisional dari daerah Kuantan Singingi di Provinsi Riau. Tari Batobo berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat yang bekerja di sawah, atau sebagai ungkapan kegembiraan setelah masa panen tiba. Pola gerak, tata rias, tata busana, dan musik tari, serta pola lantai tari Batobo menggambarkan budaya masyarakat agraris, yang sederhana. Kesederhanaan tersebut menunjukkan bahwa tari Batobo adalah sebuah tari yang mempunyai pola tari yang bersifat kerakyatan.

Musik Tradisional

ghali apriyaldi

xi ipa 2

Ronaldo rozalino,S.sn.

SMA Pintar

Musik tradisional

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling mempengaruhi di antaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik trasidional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi peserta juga kepada masyarakat luas sehingga musik tradisional dapat berperan sebagai hiburan untuk menjalankan bisnis para pengusaha.

Aransemen

ghali apriyaldi

xi ipa 2

Ronaldo rozalino,S.sn.

* Ada berbagai macam definisi tentang aransemen. Dalam tulisan ini, yang dimaksud dengan aransemen adalah upaya kreatif menata dan memperkaya sebuah melodi, lagu, atau komposisi, ke dalam format serta gaya yang baru. Mediumnya bisa apa saja, dari instrumen tunggal hingga sebuah orkestra. Hari ini kita hanya akan membincangkan aransemen untuk instrumen tunggal, dengan bahasan khusus pada gitar.

* Membuat aransemen sebetulnya lebih mudah dari membuat komposisi. Sebab, kita tinggal "memungut" bahan yang sudah ada. Sejak zaman manusia mulai mencatat musik hingga zaman kini, ada jutaan atau mungkin puluhan juta melodi, lagu, dan komposisi yang bisa menjadi sumber pembuatan aransemen. Ambil contoh lagu rakyat. Dari Indonesia saja jumlah lagu rakyat amat banyak. Belum lagi lagu-lagu rakyat dari negara lain.

BENTUK PALING DASAR

* Bentuk paling dasar dari sebuah aransemen adalah memainkan memainkan melodi dengan iringan (bas + rhythm). Biasanya dengan menambahkan intro dan coda. Pada keyboard/piano tidaklah sulit. Pada gitar, hal ini tidak selalu mudah karena keterbatasan wilayah nada gitar. Karenanya, kita mesti coba mainkan dulu melodi lagu tersebut. Apakah not tertinggi dan terendah tercakup dalam wilayah nada gitar? Jika tidak, coba ganti nada dasarnya. Bila masih belum bisa juga, kita bisa memenggal lagu ini. Pada bagian yang terlalu tinggi bisa diturunkan satu oktaf. Begitu pula sebaliknya. Namun tidak semua lagu bisa dipenggal begitu saja. Juga perlu diperhatikan apakah tekstur melodi itu bisa dimainkan di gitar. Jalinan melodi yang terlalu njlimet dan cepat mungkin bisa dengan mudah dimainkan di piano, tapi tidak di gitar. Jadi, jangan memaksakan diri. Untunglah, masih lebih banyak lagu yang bisa dengan mudah dimainkan dengan gitar tunggal.

* Bila melodi sudah bisa kita mainkan, langkah berikutnya adalah mencari akor. Bila lagu itu sudah ada di buku lengkap dengan akornya, tentu mudah. Sedikit susah bila kita mendengarkannya lewat rekaman. Namun bila kita sering melakukannya, lama-lama akan terbiasa. Cari akor-akornya dengan benar. Kalau ada akor yang "misterius", cobalah mengutak-atiknya pada instrumen Anda. Tidak selalu dia punya susunan yang njlimet. Terkadang secara fisik dia sebetulnya akor sederhana saja. Misalnya akor Bm7-5 (B minor 7 minus 5) yang tak lain adalah akor Dm dengan bas B.

* Melodi sudah bisa dimainkan pada gitar dan semua akornya pun sudah diketahui. Maka selanjutnya adalah memilih jenis irama. Mau dua hitungan? Empat hitungan? Waltz? Cha-cha? Reggae? Ballad? Mainkan dulu akor-akornya dengan menggunakan irama ini. Masukkan pula pola ritme bas. Bila sudah lancar, cobalah memasukkan melodinya. Masalah biasanya muncul saat kita memainkan melodi pada not-not tinggi. Itu berarti, kita juga harus menggunakan akor pada posisi-posisi yang dekat dengan melodi tadi. Artinya, kita mesti tahu letak sebuah akor dalam berbagai posisi. Pada gitar, misalnya, akor F selain pada posisi I juga bisa ditemui pada posisi III, V, atau VIII.

* Bagi yang belum terbiasa memainkannya langsung pada alat musik, boleh saja menuliskan dulu not-not melodinya pada buku musik. Lantas tambahkan not-not akor dan bas. Baru setelah itu baca dan mainkan.

* Hal yang perlu diperhatikan pada aransemen untuk gitar: kita tidak harus membunyikan semua not yang terkandung dalam sebuah akor. Terkadang hanya dengan satu atau dua not, plus bas, kita sudah bisa mendapatkan hasil yang baik. Contoh: bila ada akor C, kita bisa membunyikan not C dan E saja. Sedangkan not G bisa diabaikan.

MEMPERKAYA ARANSEMEN

* Untuk memperkaya aransemen, kita bisa bermain "bongkar-pasang" pada elemen-elemen dasar musik. Yakni: pola-pola ritmiknya, timbre, serta harmoni. Mari kita tengok satu per satu.

(1) POLA RITMIK

Yang saya maksud pola ritmik adalah pola-pola panjang-pendeknya not-not yang ada dalam aransemen. Baik itu pada melodi ataupun pada birama dasarnya. Contoh simpel pada melodi: not 1 1 / 5 5 / 6 6/ 5 . / bisa kita ubah jadi 1 1_5 / 0 5_6/ 0 6_5/ 0 0/ atau bahkan lebih sederhana lagi 0_1 0 / 0_5 0 / 0_6 0 / 0_5 0 /.

Contoh pada birama adalah mengubah lagu yang berbirama 3/4 menjadi 4/4. Bisa juga kita tetap memakai birama sama tapi mengubah pola ritmik pada basnya saja. Misalnya saja, ada beberapa jenis irama yang berbirama 3/4. Ada waltz ala Wina, waltz ala Amerika Latin, bolero, sampai jazz waltz. Anda boleh juga menciptakan berbagai pola ritmik baru. Yang penting, pendengar masih bisa "menangkap" karakter lagu sesungguhnya.

(2) TIMBRE

Biasa juga disebut tone color atau warna suara. Biola dan gitar memiliki sejumlah teknik untuk menghasilkan warna suara berbeda. Pada gitar, perbedaan posisi jari kanan saja bisa menentukan warna suara lembut atau metalik (sul tasto dan sul ponticello). Beberapa teknik yang lazim digunakan: pizzicato, vibrato, slur/hammering, harmonik oktaf, dan strumming.

Ada juga gitaris yang mempersiapkan khusus gitarnya agar bisa menghasilkan warna suara beda dengan memasang benda-benda tertentu pada senar gitar. Bisa lembaran kertas, selotip, paperclip, hingga jepitan jemuran!

Beberapa komposer gitar kontemporer memiliki cara-cara lebih ekstrem untuk memperoleh timbre unik, yakni dengan menggunakan sendok sebagai pengganti jari kiri atau kanan, membetot senar, hingga menggeseknya dengan kuku.

Bagi pemusik yang bukan pemain gitar atau biola, penjelajahan untuk mencari warna-warna suara baru ini juga terus dikembangkan. Misalnya, menyelipkan remasan koran di bawah dawai-dawai piano, atau menaburkan manik-manik di atas dawai piano. Pemusik tiup pun juga terus menggali teknik-teknik baru untuk mendapatkan warna-warna suara unik yang belum pernah ada sebelumnya.

(3) HARMONI

Untuk praktisnya, saya mendefisikan harmoni ini sebagai seni memilih dan meracik nada-nada yang berbeda untuk dibunyikan simultan ataupun yang berurutan. Lebih praktisnya lagi, harmoni adalah seni memilih dan menggunakan akor. Termasuk pula di dalamnya tangga nada (scale) yang merupakan basis bagi pembentukan akor. Berikut sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk memperkaya aransemen dengan "bermain-main" di wilayah harmoni.

a) Mengubah progresi akor

Ambil contoh lagu Naik-naik ke Puncak Gunung. Bila kita memakai nada dasar C, maka progresi akornya yang asli adalah C /C /C /C /G7 /G7 /C /C . Kita bisa mengubahnya, semisal menjadi C /Dm /Em /F /C bass G /G7 /C .

b) Memperkaya akor

Yang dimaksud adalah menggantikan akor mayor atau minor "polos" dengan akor-akor 7, 9, 11, 13, dan sebagainya. Pengayaan akor ini juga bisa dikombinasikan dengan perubahan progresi akor. Tentunya harus disesuaikan dengan lagunya.

Masih terkait dengan pengayaan akor, bisa dicoba juga melakukan steman alternatif atau alternate tuning untuk menghasilkan akor-akor baru yang terkadang tak kita duga sebelumnya. Sejak zaman Renaisans hingga masa kini, ada saja musisi instrumen berdawai yang mengubah-ubah urutan tuning standar. Pada gitar, misalnya, ada puluhan alternate tuning yang pernah dikenal. Yang umum dipakai adalah (urutan dimulai dari senar terbesar): D-A-D-Fis-B-E, D-A-D-F-A-D, D-A-D-Fis-C-D, D-G-D-G-B-D, D-G-D-G-Bes-D, E-B-D-Gis-B-E, dan sebagainya.

c) Mengubah scale

Melodi dengan scale mayor, misalnya, bisa saja kita ubah jadi scale blues. Atau, jika memang cocok, bisa saja scale diubah jadi minor. Ada banyak sekali scale lainnya yang tersedia dalam khazanah musik. Dari yang modern sampai yang tradisional, dari yang berisi 12 nada sampai 3 nada.

d) Modulasi

Modulasi adalah pergantian nada dasar. Biasanya memberi efek "refreshing". Dalam ilmu harmoni, melakukan modulasi tidak bisa sembarangan. Ada aturan-aturannya, karena pergantian itu idealnya harus berlangsung mulus hingga pendengar tak merasa kaget. Bila Anda belum sempat mempelajarinya dari buku teori, belajar saja dari berbagai komposisi yang sudah ada. Bisa dari sonata-sonata Scarlatti dan partita-partita Bach hingga lagu-lagu Vina Panduwinata atau Stevie Wonder.

e) Mengubah register

Melodi tak harus ada pada nada tinggi. Bisa saja kita pindahkan ke bagian bas. Atau sebaliknya, melodi yang tadinya ada di nada rendah kita pindahkan ke wilayah nada tinggi.

f) Variasikan tekstur

Tekstur meliputi "ketebalan" maupun "kasar-lembutnya" jalinan antar-nada dalam aransemen. Kita bisa menciptakan tekstur "tebal", misalnya dengan membunyikan melodi, akor, dan bas sekaligus. Bisa juga kita membuatnya jadi "tipis", semisal dengan hanya menyisakan jalinan dua jalur melodi yang berjalan bersama atau bersahut-sahutan.

Kesan "kasar" bisa diperoleh bila melodi, akor, dan bas lebih banyak berbunyi bersamaan. Sebaliknya, kesan "halus" bisa dicapai dengan mengurai melodi, akor, dan bas untuk berbunyi bergantian/bersamaan dalam pola-pola tertentu.

"BUMBU-BUMBU" LAIN

Di luar elemen-elemen dasar musik di atas, kita juga dapat "bermain-main" dengan tempo dan dinamika. Memperlambat atau mempercepat tempo, melembutkan dan mengeraskan volume, bisa menciptakan kesegaran pada aransemen kita.

Beberapa "bumbu" penyegar lain yang bisa dicoba:

- Masukkan efek perkusi. Pada tubuh gitar, ada beberapa bagian yang bila dipukul bisa menghasilkan suara-suara berbeda. Juga ada beberapa teknik menciptakan efek perkusi pada senar yang bisa dicoba. Efek perkusi biasanya menarik perhatian penonton.

- Gunakan vokal Anda. Tak harus dalam bentuk nyanyian, tapi bisa saja bebunyian lainnya. Ragam suara yang bisa dihasilkan suara manusia amatlah luas.

- Tepuk tangan, jentikan jari, dan hentakan kaki, juga dapat dimanfaatkan untuk menambah daya tarik aransemen.

"MODAL" YANG DIPERLUKAN

Untuk membuat aransemen pada instrumen tunggal, ada beberapa "modal" dasar yang kita perlukan:

(1) Tahu semua akor dan juga scale-scale pokok pada instrumen yang kita mainkan. Setidaknya mayor, minor, dan dominant 7th. Akan lebih menguntungkan bila kita juga kenal akor-akor yang lebih kompleks seperti mayor dan minor 7, 11, 13, dan sebagainya.

(2) Memiliki bekal teknik permainan yang memadai untuk bisa memainkan aransemen tersebut. Teknik memang bukan segalanya, namun ia merupakan medium atau "kendaraan" yang bisa mengantar ke tujuan kita: menghasilkan permainan/aransemen yang baik dan asyik didengar.

(3) Kenal, atau lebih bagus lagi sering menyimak berbagai genre musik. Baik itu dari musik tradisi, musik klasik, hingga aneka jenis musik industri. Tontonlah macam-macam konser musik. Dengar dan pelajari aransemen-aransemen orang lain.

(4) Meningkatkan terus pengetahuan dan wawasan musik. Untuk itu, ada banyak buku yang mesti dipelajari (teknik, teori musik) dan juga partitur serta rekaman musik yang mesti kita dengar (ada banyak sekali jenis musik di dunia ini yang mungkin sampai detik ini kita belum pernah mendengarnya).

Sayangnya, kita di Indonesia masih kesulitan mendapatkan bahan-bahan tersebut. Alternatif lain yang bisa kita manfaatkan adalah internet. Di internet tersedia banyak bahan-bahan tersebut. Anda tinggal mencarinya dengan mengetikkan kata-kata kunci lalu mengklik tombol "search". Rekaman musik dari seluruh penjuru dunia dalam jenis yang amat berlimpah juga tersedia banyak (favorit saya adalah www.mp3.com). Karenanya, amatlah bagus jika pihak universitas bisa menyediakan satu komputer multimedia dengan kapasitas memadai untuk mengumpulkan bahan-bahan tersebut.

Jakarta, 11 Oktober 2003

Instrumentalia

Seni musik (instrumental art) adalah seni yang berhubungan dengan alat-alat musik dan irama yang keluar dari alat-alat musik tersebut. Seni musik membahas antara lain cara memainkan instrumen musik, cara membuat not, dan studi bermacam-macam aliran musik. Seni musik ini bentuknya dapat berdiri sendiri sebagai seni instrumentalia (tanpa vokal) dan dapat juga disatukan dengan seni vokal. Seni instrumentalia, seperti telah dijelaskan di muka, adalah seni yang diperdengarkan melalui media alat-alat musik. Sedang seni vokal, adalah seni yang diungkapkan dengan cara melagukan syair melalui perantaraan oral (suara saja) tanpa iringan instrumen musik. Seni vokal tersebut dapat digabungkan dengan alat-alat musik tunggal (gitar, biola, piano, dan lain-lain) atau dengan alat-alat musik majemuk seperti band, orkes simfoni, karawitan, dan sebagainya (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 13-14).

tari

Jejak majapahit pada tari daerah di indonesia

Ditulis oleh jtabah di/pada Nopember 28, 2006

Indonesia bangsa yang besar. Ribuan pulaunya berjajar dari Sabang sampai Merauke. Ribuan ragam bahasa. Ribuan ragam budaya, lagu dan tari-tariannya.

Pernahkan kawan memperhatikan tari-tari daerah di Indonesia? Ada pola yang bisa kita tangkap di dalamnya. Jejak yang mengarahkan kita ke Majapahit.

Dulu waktu patih Majapahit, Gadjah Mada, bersumpah untuk mempersatukan nusantara, ternyata tidak hanya daerahnya saja yang ingin disatukan, tetapi juga ragam budaya termasuk tari-tarian di dalamnya.

Nah untuk mewujudkan ide ini, diutuslah dua orang ke seluruh wilayah nusantara, satu orang untuk mengajar tari dan satunya lagi untuk mengajar pembuatan kostum tari. Karena berfikir tidak mungkin mengajar tari dan pembuatan kostumnya secara bersamaan, keduanya berpisah. Guru tari mulai mengajar tari dari Papua. Guru kostum mulai mengajar dari Aceh.

Akibat pengajaran tari dan kostumnya yang tidak bersamaan ini, hingga kini masih bisa kita lihat jejak Majapahit pada tarian nusantara. Sang guru tari, ketika di Papua, ia masih semangat dan belum lelah untuk mengajar tari. Tarian Papua karenanya hingga saat ini didominasi dengan gerak melompat dan berjingkrak. Singkat kata, ketika sampai di pula Jawa, yang guru tari mulai lelah. Penari jawa kita lihat hingga kini, alih-alih melompat, hanya mengangkat sesekali kakinya. Begitu banyaknya daerah yang harus diajar tarian, sang guru tari akhirnya kelelahan ketika sampai di Aceh. Jangankan untuk melompat, untuk mengakat kaki saja ia tidak bisa. Jadilah tari saman yang dipertunjukan dengan duduk saja.

Kebalikan dengan guru tari, guru kostum mulai mengajar dari Aceh. Ketika di Aceh, bahan kostum masih banyak. Tanpa perhitungan yang matang, digunakanlah banyak bahan untuk pembuatan kostum tari Aceh. Jadilah hingga kini, penari Aceh memaki kostum yang tertutup. Ketika sampai di pula jawa, sang guru tari mulai kekurangan bahan. Jadilah kostum tari jawa yang tidak menutupi seluruh penarinya. Tidak juga sadar, guru tari tidak hemat dalam penggunaan bahan kostum tari. Akhirnya ketika sampai di Papua, ketika bahan kostum sudah habis, jadilah kostum tari Papua yang terbuka seperti yang masih bisa kita lihat hingga kini.

Begitulah. Jika kita rajin melihat disekitar kita. Banyak guratan sejarah yang bisa tangkap.Dan jikalau kawan ragu dengan teori tari ini, kawan mungkin bisa bertanya kepada niniek mamak – pinisepuh, seperti tuan meneer misalnya.

artikel seni

name: ghali apriyaldi
class : xi ipa dua
teacher : Ronaaldo rozalino,S.sn

Definisi Seni
adalah kesanggupan akal manusia untuk menciptakan sesuatu karya yang bermutu dan bernilai tinggi.
Definisi Masyarakat
adalah kumpulan dari manusia yang tinggal secara bersama-sama dalam satu lingkungan tertentu
n
Masyarakat Manusia (Budi + Daya + Karsa)
*Seni berasal dari kata Sani yang artinya Jiwa yang luhur / ketulusan hati.
*Seni dapat pula dikatakan sebagai sebuah “Art” yang artinya barang / karya sebuah kegiatan.

*Seni menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa.
*Seni adalah karya yang berasal dari peniruan bentuk alam dengan segala segi-seginya atau mendekati bentuk alam/natural. (Plato)
Ex : Melukis Danau sesuai dengan aslinya
*Seni adalah karya yang berasal dari alam, kemudian dibuat lebih indah sesuai ide dari pencipta/seniman (Aristoteles)
Ex : Melukis Danau dengan penambahan ide, sehingga tampak lebih indah dari aslinya
*Seni adalah karya manusia yang lebih mengutamakan segi kreativitas fisik dan psikologis (Shubert Read)
Ex : Melukis danau dengan sentuhan imajinasi si seniman.

Seni tari
Seni tari adalah seni yang berupa gerakan-gerakan yang indah dan berirama (ritmis).
Komponen utama sebagai alat ukur untuk menilai kemampuan seni tari, ada tiga yaitu, wiraga, wirama, dan wirasa.
Wiraga, adalah tertuju pada keterampilan memvisualisasikan setiap gerakan secara cermat dan tepat, dan hal ini akan berkaitan dengan daya ingat (hafal), penguasaan teknik - tekniknya, dan dalam membentuk gerakan tari.
Wirama, adalah ketepatan dalam mengatur & mengendalikan waktu dari setiap geraknya. Selain itu, perlu diukur pula antara ketepatan pengaturan waktu menggerakkannya dengan ketepatan dan keselarasan dengan pola irama dari musik pengiringnya.
Wirasa berkaitan dengan kemampuan menginterpretasikan isi tarian yang disalurkan melalui pengendalian rasa atau emosinya dalam upaya menjiwai tarian yang dibawakannya.

Seni Teater
Seni teater merupakan seni pertunjukkan yang memadukan berbagai unsur media seni seperti gerak, tari, maupun musik
Dengan mempelajari teater, kita bisa bereksplorasi dengan ruang gerak kita secara bebas dan bisa memahami karakter orang lain dengan cara memerankan karakter yang berbeda dengan diri kita sendiri.
Seni Sastra
Yang termasuk dalam seni sastra adalah puisi, cerpen, prosa, cerita pendek, cerita bersambung .

Pada masa kontemporer seni banyak mengalami perubahan baik secara kebendaan atau kajian estetiknya, bahkan landasan logika. Aturan-aturan yang telah ada seolah-olah dihancurkan. Yang dulu Seni menyenangkan sekarang sebaliknya. Kondisi ini terjadi karena sudah pada titik jenuh dan marah pada lingkungan, perlakuan pasar kapitalisme, dan kritikus.
SENI KONTEMPORER
Di era kontemporer ini banyak lahir bentuk seni baru, seperti ;
Klik Art : adalah bentuk seni yang dalam menghasilkan karya seni menggunakan alat bantu komputer dengan program seperti corel draw, photoshop.
Net Art : adalah bentuk seni yang dipamerkan di internet, dan gambar bisa diubah oleh siapa saja, bahkan inisial si pembuat juga bisa dirubah.
Vidio Art : seniman dalam berkarya memanfaatkan teknologi televisi yang terkoneksi dengan vidio atau komputer.
Edy (diambil dri :
Edy Prihantoro, SS., MMSI)



*