Home » 2009
Kebangkrutan Hukum

PILIHAN bangsa ini untuk menjadi negara hukum bukan lahir dari sebuah
angan-angan kosong. Negara hukum dipilih karena pengalaman getir
sebagai negeri yang dijajah dan lebih dari tiga abad berada dalam
lorong gelap ketidakadilan.
Bagi segenap anak bangsa ini, negara hukum lahir karena kerinduan yang
amat sangat terhadap terwujudnya keadilan. Itu berarti hukum bukan
sekadar alat untuk menciptakan ketertiban, melainkan yang lebih utama
adalah untuk menegakkan keadilan.
Sayangnya, jalan menuju tegaknya keadilan melalui hukum di negeri ini
kian jauh panggang dari api. Hukum bukan semata dipahami secara
prosedural legalistik, melainkan sudah diperdagangkan secara
murah-murahan, baik dalam pasar gelap maupun pasar terang. Pembelinya
bukan hanya para makelar, melainkan juga mafioso.

Hari Pahlawan

Hari pahlawan diperingati untuk mengenang pertempuran di Surabaya tanggal 10 November 1945. Pahlawan. Tahukah kalian, kepada siapa gelar pahlawan itu diberikan? Gelar Pahlawan diberikan kepada mereka yang berjuang dalam proses kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Secara lengkap, disebut Pahlawan Nasional.

Siapa yang berhak memberikan gelar tersebut dan bagaimana prosesnya?

Tekanan Melalui Facebook

DUKUNGAN terhadap Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, pimpinan nonaktif KPK yang kini mendekam dalam tahanan kepolisian, terus mengalir deras tiada henti. Dukungan itu datang dari dua dunia, yaitu dunia nyata dan dunia maya.

Di dunia nyata, para tokoh nasional dengan sukarela menjaminkan diri untuk membebaskan Bibit dan Chandra. Mereka pun dengan penuh semangat turun ke jalan bergabung dengan elemen masyarakat lain untuk berunjuk rasa. Dukungan di dunia nyata tersebar dari Jakarta hingga ke berbagai daerah.

Sumpah Pemuda


Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia hasil rumusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia atau dikenal dengan Kongres Pemuda II, dibacakan pada 28 Oktober 1928. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai "Hari Sumpah Pemuda".
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.[1]

Sumpah Pemuda versi orisinal[2]:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Kongres Pemuda II
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

Peserta
Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie serta Kwee Thiam Hong sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah pemuda keturunan arab.

Gedung
Artikel utama untuk kategori ini adalah Museum Sumpah Pemuda.
Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong [3].
Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.[4]

40 Tahun Internet

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com — Empat puluh tahun silam, Leonard Kleinrock mengatakan tidak pernah membayangkan ”ledakan” Facebook, Twitter, atau YouTube. Saat itu, ia dan timnya baru ”melahirkan” apa yang kemudian disebut sebagai internet.

”Kami sangat terkejut dengan berbagai aplikasi yang muncul,” ujar Kleinrock. Dia dan rekan-rekannya dari University of California Los Angeles (UCLA) mempersiapkan perayaan ulang tahun ke-40 internet, Kamis (29/10).

”Internet sudah menjadi anak remaja sekarang. Dia sudah belajar sesuatu, tetapi masih harus terus belajar,” ujarnya di San Fransisco, Sabtu (24/10).

Pada 29 Oktober 1969, Kleinrock memimpin tim yang kemudian dapat membuat satu komputer ”berbicara” dengan yang lain di dalam bagian riset.

Kleinrock terdorong oleh keyakinan bahwa komputer dirancang untuk dapat berbicara satu sama lain sehingga menghasilkan jaringan yang sederhana, seperti penggunaan pesawat telepon.

Kunci dalam pertukaran data antara satu komputer dan komputer lainnya adalah dengan cara memecahkan kode digital dan menjadikannya sebagai paket- paket terpisah.

Dia telah menjabarkan visinya itu dalam disertasi masternya, bahkan menerbitkannya dalam sebuah buku. ”Akan tetapi, tidak ada yang peduli, khususnya AT&T,” ujar Kleinrock.

Didukung militer

AT&T merupakan perusahaan penyedia jasa sambungan telepon, baik lokal maupun interlokal terbesar di AS. ”Saya melakukan presentasi, tetapi mereka mengatakan bahwa ide itu tidak akan bisa diwujudkan. Bahkan, jika hal itu dapat terjadi, mereka tidak mau melakukan apa pun,” ujarnya.

Namun, AT&T menyediakan sebuah jalur yang menghubungkan komputer untuk ARPANET. Ini adalah sebuah proyek yang didukung militer AS.

Percobaan untuk menghubungkan ARPANET gagal pada awalnya. Tim Kleinrock mencoba mengirimkan data antar-komputer di ARPANET dan berhasil. Sebanyak dua komputer di dua universitas lain juga terhubung pada akhir tahun 1969. Inilah jejak awal dari internet yang semakin berkembang

Kuantan Singingi Menerima Penghargaan Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam dari Menteri Kehutanan


Alhamdulillah, Kuantan Singingi akhirnya mendapat kehormatan untuk menerima penghargaan Penghijauan dan Konservasi Alam dari mentri kehutanan MS Kaban. Hendaknya ini dapat kita pertahankan dan bahkan ditingkatkan, karena dengan hijaunya lingkungan kita maka akan berdanpak baik pada kita sendiri. Membperbaiki kualitas lingkungan akan memperbaiki kualitas kehidupan.

Kualitas lingkungan yang baik merupakan salah satu modal dasar penting bagi
terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan. Kualitas lingkungan berpengaruh
terhadap kualitas hidup masyarakat lokal, penduduk yang bekerja serta yang
berkunjung ke daerah tersebut. Banyak aktivitas manusia yang memiliki dampak
buruk terhadap kualitas lingkungan karena pengelolaan sampah dan limbah yang
kurang baik, kepedulian masyarakat yang rendah terhadap kebersihan lingkungan,
penggunaan yang semakin meningkat bahan-bahan yang tidak mampu didegradasi
oleh alam serta bahan xenobiotik lain yang berdampak serius terhadap kualitas
lingkungan. Peningkatan jumlah dan penggunaan kendaraan pribadi dan
kendaraan yang tidak laik jalan serta operasi industri yang berpengelolaan buruk
merupakan penyebab penting lain menurunnya kualitas lingkungan. Perencanaan
tata ruang dan wilayah yang tidak mempedulikan kaidah pelestarian lingkungan,
kelemahan birokrasi, penegakan hukum dan kelembagaan juga menjadi faktor
penting yang mempengaruhi kualitas lingkungan.

Kedubes AS Datangkan Empat Blogger Kawakan
Jumat, 23 Oktober 2009 13:34 WIB

Arsalan Iftikhar blogger muslim Amerika (cnn.com)
JAKARTA--MI: Selama dua tahun berturut-turut, Kedubes AS mensponsori Pesta Blogger 2009, ajang temu nasional blogger Indonesia. Acara ini akan berlangsung pada Sabtu, 24 Oktober 2009 di aula pameran gedung SMESCO. Empat blogger Amerika, termasuk Arsalan Iftikhar, blogger muslim Amerika yang terkenal dan Mark Frauenfelder, pendiri blog teknologi terkenal, akan berpartisipasi di acara ini.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Cameron R. Hume, menyatakan bahwa "Kedubes AS bangga mendukung dan menjadi sponsor Pesta Blogger untuk kedua kalinya. Kebebasan berpendapat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem demokrasi yang berkesinambungan. Indonesia memiliki demokrasi yang kuat dan dinamis, dan perkembangan pesat komunitas blogger mengindikasikan hal tersebut."

Duta Besar Hume menulis blog untuk pertama kalinya tak lama setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke Jakarta pada Februari tahun ini di situs blog resmi Departemen Luar Negeri AS.

Kedubes AS juga mensponsori rangkaian pelatihan menulis blog di 10 kota di Indonesia dalam tiga bulan terakhir, untuk mendorong lebih banyak orang Indonesia menulis blog dan menerapkan prinsip-prinsip jurnalisme publik. Lebih dari seribu orang berpartisipasi dalam pelatihan yang
diadakan di Malang, Semarang, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Medan, Bandung, Surabaya, Palembang dan Yogyakarta.

Kedubes AS telah merangkul teknologi dan media sosial untuk melakukan diplomasi publik di Indonesia. Kedubes AS telah mempunyai saluran YouTube yang menampilkan hampir 200 video pendek mengenai berbagai macam topik tentang Amerika Serikat, seperti budaya, masyarakat, pendidikan, kegiatan agama, politik, pariwisata Amerika dan pendidikan bahasa Inggris.

Video yang ditampikan di situs video sharing ini dapat diakses melalui www.youtube.com/pasjakartaindonesia, dan ditampilkan dalam Bahasa Indonesia atau diberi terjemahan Bahasa Indonesia.

Pada Januari, Kedubes AS adalah misi diplomatik pertama di Indonesia yang membuat halaman penggemar di Facebook, www.facebook.com/jakarta.usembassy dengan hampir 15.000 fans. Halaman tersebut menampilkan hal-hal yang unik seperti foto, video dan kontes. Seluruh proses pengurusan visa ke AS sekarang telah menggunakan sistem pendaftaran secara online dan warga AS di Indonesia yang ingin memperpanjang paspor mereka juga diharuskan untuk mendaftar secara online. (*/OL-02)
(source:www.mediaindonesia.com

peringatan hut kuansing

dalam memperingati hut kuansing kemaren ,kami selaku siswa siswi sma pintar merasakan gema ultah tersebut .Hal inji jelas karena selama 4 hari sebelumna kami semua diwajibkan memakai baju melayu...he..he bertemakan warna kuning yang menjadi ciri khas kabupaten ne.

Pada hari munggu...nya siswa-siswi sma pintar indeks satu pergi ke lapangan limuno mengikuti festival gerak jalan santai.hal ini memiliki arti kebersamaan bagi kami yang mengikutinya.

hikmah: kebersamaan,kekompakan

kamut:Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah

Duka andalas

30 sept 09, hari itu menjadi hari Rabu yang kelabu. Bagai mana tidak, gempa dengan besar 7,6 SR meluluh lantakkan negri andalas. Menelan banyak korban jiwa dan materi bukan cuma itu trauma psikis pun menjumpai para korban. Takdir tidak dapat di pungkiri. Entah apa yang telah disirat oleh yang Kuasa? Semoga saja apa yang dialami oleh saudara kita disana dapat dijalani dengan tabah karena tidak ada satupun hal di dunia ini tanpa izin Tuhan, maka sebab itu kewajiban kita untuk mencari hikmahnya. Terakhir bagi kita semua memberi uluran tangan dari harta kita membantu masalh mereka.

Kedatangan bupati kuansing dalam acara berbuka bersama

Kamis,10 September 2009. SMA Pintar tengah tamu yang luar biasa yaitu dengan kehadiran bpk Sukarnis dalam rangka bubar buka bareng. Ya tapi sayang seribu sayang cuman temu silahturahmi saja karena tidak ada dialog antar siswa dengan beliau. sedikit dari saya, saya ingin menempati gedung dengan segera

English entry

Causative
It is the statement or sentence used to order someone to do something or it could say those causatives are main verbs that cause people things do things. Causative verbs include: make, get, have, let.
There is a kind form of causative
1. Causative used get with man as object. (Active)
a. S + get(gets/got) + man + to infinitive
E.g.:
• Yesterday, I got Robik to wash my car.
• The teacher gets the students to read the books.
b. S + let + man +verb word.
E.g.:
• His mother let him go to school.
c. Let’s get Ralph to go with us
d. His mother made him take his medicine.
e. My English teacher had us give oral reports.
2. Causative used get things accidents.
a. S + have(has/had) + man + verb0
e.g.:
• Yesterday I had Robik wash my car.
• The teacher has the students read the book.
b. S + have/get + thing + verb III
e.g.:
• I have my class painted.
c. S + make + thing + v3
e.g.:
• Why don’t you have an electrician checks.
Active man
Passive thing
• I make the book red.
• I made my student written.
We use v I in active in active when object is a person.
We use v III in passive when object is thing.

Unreal past
1. Wish…
a. The country wishes he were able to be a tycoon.
It means the countryman is not able to be a tycoon.
b. The goose wished she had never met the countryman.
It means the goose met the countryman.
c. The countryman wishes he were a rich man.
The fact is that he is a poor man. He isn’t a rich man.
2. If only…
a. If only I had known that countryman was a cruel man, i would have let him. (Conditional type 3).
The fact is I didn’t know that the country was cruel man.
b. If only I were you, I would take his offer to be movie star. (Conditional type 2).
The fact is I’m not you.
c. If only I hadn’t been lying to my mother, I wouldn’t have had any trouble. (Conditional type 2).
It means I was lying to my mother.
3. Would rather…
a. I would rather it rained this morning.
It means it doesn’t rain this morning.
b. I would rather I worked for a government company.
The fact is I work for private company.
c. I would rather I had learned Japanese or French, but I didn’t.
4. As if...
a. Lanny speaks as if she were married, but she isn’t.
b. Socy talked as though she had known a lot about cars, but she didn’t.
c. Pinyo acts if he could speak French well, but she can’t.

Fwd: Delivery Status Notification (Failure)

Musik modern mencakup musik populer nah dan sekarang kita membahas
musik populer.
1. Pengertian Musik Populer
Populer dari kata Pop ( Popular), di gemari, disenangi masyarakat,
musik pop berarti musik yang lagi digemari dimasyrakat dalam kurun
waktu tertentu. Jenis musik ini tidak tahan lama, mudah hilang dan
berganti lagi dengan lagu lagu lain yang baru.
Proses penciptaannya pun biasanya jarang menggunakan bentuk
komposisi ( tertulis ), bentuk lagu , lirik , progresi chord,
aransemen biasanya juga sederhana, mudah diingat dan sifatnya
menghibur.
Jenis musik popular banyak sekali misalnya : pop, rock, dangdut,
campur sari, keroncong, reggae, rap dll.
2. Perkembangan Musik Popular
Musik popular dunia mulai berkembang pesat sejak munculnya kelompok
The " Beatles " dari Inggris sekitar tahun enempuluhan. Begitu juga
dengan negara kita, begitu terpengaruh oleh kelompok ini sehingga
bermunculan kelompok-kelompok musik seperti : koes bersaudara, dara
puspita, the singer, atau dari penynyi solo seperti : ramhat kartolo,
ernie johan, titik sandhora dll.
Kemudia era tahun 70 – an , muncul generasi seperti : D'Loyd, the
mercys, Aka, Panbers, Fafourite Group, god bless, dll.
Menginjak tahun 80-an ada perubahan besar dalam musik dangdut, yang
di motori oleh Rhoma irama, menjadikan musik dangdut menjadi naik
kelas, dari kalangan pinggiran dihujat sebagai musik kampungan menjadi
musik yang dapat diterima masyarakat luas, bahkan sampai sekarang
sudah bisa diterima dikalangan elite sebagai hiburan bergengsi.
Pada era ini bermunculan penyanyi—penyanyi seperti : Dian Pishsa,
Betharia Sonata, Ebiet GAD, Iwan Fals, Dedy Dodes, Endang S Taurina
dll.
Memasuki tahun 90- an musik popular banyak sekali ragamnya, jenis –
jenis irama musik banyak sekali di padu / kolaborasi sehingga
memunculkan style – style baru seperti pop dangdut, pop sunda, jazz
pop, jazz rock, reggae dut, disco remix, pop kreatif dsb.
Memunculkan banyak group-group dan penyanyi terkenal di jaman ini
seperti : Java Jive, Krakatau, Trio Libels, AB three, Java Jive, Tri
Utami, Elfas Singer, dll.
3. Menilai Musik Populer
Menilai musik popular tidaklah mudah, sangat dipengaruhi oleh
berbagai hal. Keberhasilan suatu lagu tidak selalu ditentukan oleh
segi estetika musiknya saja, melainkan bisa saja dipengaruhi oleh
selera atau banyaknya hasil rekaman musik yang terjual. Namun sebagai
patokan kita bisa menilai dari segi : aransemen, pitch ( ketepatan
nada), frashering (pemenggalan kalimat musik), pernafasan, syair, dan
ekspresi ( penjiwaan sebuah lagu ).
2. Musik Dangdut
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di
Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun
1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk
pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan
Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia
di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat
dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya.
Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam
bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat
terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong,
langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang
di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun
1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk
pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan
Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia
di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat
dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya.
Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam
bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat
terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong,
langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.
Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan
tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan
didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah
sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk
musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja
saat itu.
Dari musik Melayu ke Dangdut
Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu,
meskipun orang masih dapat merasakan sentuhannya.
Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai
untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik
seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus, dan suling, bahkan
gong. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes
Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera
(sekitar Medan). Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur
India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan
politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-grup
ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari
Malaya), Said Effendi (dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya
panggung seperti penari India), Husein Bawafie sang pencipta Boneka
dari India, Munif Bahaswan, serta M. Mashabi (pencipta skor film
"Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer di tahun 1970-an).
Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun
pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang
dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari
masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A.
Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat
dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes
Plus di masa jayanya.
Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan
dengan politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan
alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik,
perkusi, terompet, saksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan
variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin
juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada
permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun
1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock
dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser
'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik
Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya.
Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut
humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes
ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi
dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh
OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh
Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB).
Bangunan lagu
Meskipun lagu-lagu dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain
secara mudah, bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif,
sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali
ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada lagu-lagu masa
Melayu Deli (contoh: Burung Nuri). Lagu dangdut juga miskin
improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring
tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.
Intro dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan
seruling, selebihnya merupakan permainan gitar atau mandolin. Panjang
intro dapat mencapai delapan birama.
Bagian awal tersusun dari delapan birama, dengan atau tanpa
pengulangan. Jika terdapat pengulangan, dapat disela dengan suatu
baris permainan jeda. Bagian ini biasanya berlirik pengantar tentang
isi lagu, situasi yang dihadapi sang penyanyi.
Lagu dangdut standar tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian
kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama.
Sebelum memasuki bagian kedua biasanya terdapat dua kali delapan
birama jeda tanpa lirik. Bagian kedua biasanya sepanjang dari dua kali
delapan birama dengan disela satu baris jeda tanpa lirik. Di akhir
bagian kedua kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama. Lirik
bagian kedua biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan
bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab
situasi itu.
Setelah bagian kedua, lagu diulang penuh dari awal hingga akhir.
Lagu dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama. Jarang sekali
lagu dangdut diakhiri dengan fade away.
Interaksi dengan musik lain
Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan mempengaruhi bentuk musik
yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an
banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah
perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama
terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang masih eksis pada
saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut.
Musik rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik
dangdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti
jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam Jawa (dikenal sebagai
suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya
Didi Kempot), atau zapin.
Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan
terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi
terhadap lagu-lagu dari film ala Bollywood dan lagu-lagu latin. Kopi
Dangdut, misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari Venezuela.
Dangdut dalam budaya kontemporer Indonesia
Oleh Rhoma Irama, dangdut dijadikan sebagai alat berdakwah, yang
jelas terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya dan dinyatakan sendiri
olehnya. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu polemik besar
kebudayaan di Indonesia pada tahun 2003 akibat protesnya terhadap gaya
panggung penyanyi dangdut dari Jawa Timur, Inul Daratista, dengan
goyang ngebor-nya yang dicap dekaden serta "merusak moral".
Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan
berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan Sekaten di
Yogyakarta. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi
(wanita)-nya yang dinilai terlalu "terbuka" dan berselera rendah,
sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan
keagamaan.
Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa
aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan
dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan
lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari nafas ini.
Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan
kepopuleran dangdut untuk menarik massa. Isu dangdut sebagai alat
politik juga menyeruak ketika Basofi Sudirman, pada saat itu sebagai
fungsionaris Golkar, menyanyi lagu dangdut.
Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin,
bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara
hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi.
Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat.
Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut
banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang
menyatakan dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah ditemui di
berbagai kota
Tokoh-tokoh
Berikut adalah nama-nama beberapa tokoh penyanyi dan pencipta lagu
dangdut populer yang dibagi dalam tiga kelompok kronologis, sesuai
dengan perkembangan musik dangdut.
Pra-1970-an
* Husein Bawafie
* Munif Bahaswan
* Ellya
* M. Mashabi
* Said Effendi
* Johana Satar
* Hasnah Tahar
1970-an
* A. Rafiq
* Rhoma Irama
* Elvy Sukaesih
* Mansyur S.
* Mukhsin Alatas
* Herlina Effendi
* Reynold Panggabean
* Camelia Malik
* Ida Laila
Setelah 1970-an
* Vetty Vera
* Nur Halimah
* Hamdan ATT
* Meggy Zakaria
* Iis Dahlia
* Itje Tresnawaty
* Evie Tamala
* Ikke Nurjanah
* Kristina
* Cici Paramida
* Dewi Persik
* Inul Daratista

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Dangdut
Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan
tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan
didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah
sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk
musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja
saat itu.
Dari musik Melayu ke Dangdut
Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun
orang masih dapat merasakan sentuhannya.

Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai
untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik
seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus, dan suling, bahkan
gong. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes
Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera
(sekitar Medan). Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur
India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan
politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-grup
ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari
Malaya), Said Effendi (dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya
panggung seperti penari India), Husein Bawafie sang pencipta Boneka
dari India, Munif Bahaswan, serta M. Mashabi (pencipta skor film
"Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer di tahun 1970-an).

Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun
pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang
dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari
masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A.
Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat
dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes
Plus di masa jayanya.

Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan
politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan
alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik,
perkusi, terompet, saksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan
variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin
juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada
permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun
1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock
dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser
'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik
Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya.

Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut
humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes
ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi
dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh
OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh
Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB).

Bangunan lagu

Meskipun lagu-lagu dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain
secara mudah, bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif,
sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali
ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada beberapa lagu
masa 1960-an seperti Burung Nuri dan Seroja. Lagu dangdut juga miskin
improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring
tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.

Intro dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan seruling,
selebihnya merupakan permainan gitar atau mandolin. Panjang intro
dapat mencapai delapan birama.

Bagian awal tersusun dari delapan birama, dengan atau tanpa
pengulangan. Jika terdapat pengulangan, dapat disela dengan suatu
baris permainan jeda. Bagian ini biasanya berlirik pengantar tentang
isi lagu, situasi yang dihadapi sang penyanyi.

Lagu dangdut standar tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian
kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama.
Sebelum memasuki bagian kedua biasanya terdapat dua kali delapan
birama jeda tanpa lirik. Bagian kedua biasanya sepanjang dari dua kali
delapan birama dengan disela satu baris jeda tanpa lirik. Di akhir
bagian kedua kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama. Lirik
bagian kedua biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan
bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab
situasi itu.

Setelah bagian kedua, lagu diulang penuh dari awal hingga akhir. Lagu
dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama. Jarang sekali lagu
dangdut diakhiri dengan fade away.

Interaksi dengan musik lain

Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan mempengaruhi bentuk musik
yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an
banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah
perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama
terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang masih eksis pada
saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut.

Musik rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik
dangdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti
jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam Jawa (dikenal sebagai
suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya
Didi Kempot), atau zapin.

Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap
bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap
lagu-lagu dari film ala Bollywood dan lagu-lagu latin. Kopi Dangdut,
misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari Venezuela.

Dangdut dalam budaya kontemporer Indonesia

Oleh Rhoma Irama, dangdut dijadikan sebagai alat berdakwah, yang jelas
terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya dan dinyatakan sendiri
olehnya. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu polemik besar
kebudayaan di Indonesia pada tahun 2003 akibat protesnya terhadap gaya
panggung penyanyi dangdut dari Jawa Timur, Inul Daratista, dengan
goyang ngebor-nya yang dicap dekaden serta "merusak moral".

Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan berakhir
dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan Sekaten di
Yogyakarta. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi
(wanita)-nya yang dinilai terlalu "terbuka" dan berselera rendah,
sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan
keagamaan.

Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa
aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan
dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan
lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari nafas ini.

Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan
kepopuleran dangdut untuk menarik massa. Isu dangdut sebagai alat
politik juga menyeruak ketika Basofi Sudirman, pada saat itu sebagai
fungsionaris Golkar, menyanyi lagu dangdut.

Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin,
bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara
hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi.
Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat.
Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut
banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang
menyatakan dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah ditemui di
berbagai kota.

Tokoh-tokoh

Berikut adalah nama-nama beberapa tokoh penyanyi dan pencipta lagu
dangdut populer yang dibagi dalam tiga kelompok kronologis, sesuai
dengan perkembangan musik dangdut.

Pra-1970-an

Husein Bawafie

Munif Bahaswan

Ellya

A. Harris

M. Mashabi

Said Effendi

Johana Satar

Hasnah Tahar

1970-an

A. Rafiq

Rhoma Irama

Elvy Sukaesih

Mansyur S.

Mukhsin Alatas

Herlina Effendi

Reynold Panggabean

Camelia Malik

Ida Laila

Setelah 1970-an

Vetty Vera

Nur Halimah

Hamdan ATT

Meggy Zakaria

Iis Dahlia

Itje Tresnawaty

Evie Tamala

Ikke Nurjanah

Kristina

Cici Paramida

Dewi Persik

Inul Daratista

Musik Pop Indonesia

. Era sebelum 70-an

Pada era ini musik Indonesia lebih banyak mengambil tema perjuangan,
keberanian, semangat dan kebangsaan. Tema-tema heroik macam ini tentu
saja berkaitan dengan kondisi Indonesia saat itu yang sedang melakukan
perjuangan melawan Belanda dan Jepang. Anda pasti masih hapal dengan
lagu ; Maju tak gentar, Bandung lautan api, dll. Lagu-lagu pada era
ini kebanyakan telah dijadikan sebagai lagu Nasional.


lirik lagu:


Halo-halo Bandung


Written by: Ismail Marzuki ( 1946 )

Halo-halo Bandung Ibu kota Parahiyangan


Halo-halo Bandung kota kenang-kenangan


Sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau


sekarang telah menjadi lautan api


mari bung rebut kembali!


( Lagu ini untuk mengenang peristiwa 24 maret 1946, waktu itu Jepang
menyerah kepada tentara Sekutu.Sekutu dan NICA mulai menguasai kota
secara de facto. Saat Tentara Republik Indonesia dipaksa menyerah dan
meninggalkan kota sejauh radius 11km; Majelis Persatuan Perjuangan
Priangan memutuskan untuk membakar kota untuk mencegah Sekutu dan
Belanda mempergunakan fasilitas dan instalasi penting yang ada di kota
itu

SEPASANG MATA BOLA

Written by : Ismail Marzuki

Hampir malam di jogya

ketika keretaku tiba

remang remang cuaca

terkejut aku tiba-tiba

dua mata memandang

seakan akan dia berkata

lindungi aku pahlawan

dari pada si angkara murka

sepasang mata bola

dari balik jendela

datang dari jakarta

nuju medan perwira

kagumku melihatnya

sinar nan perwira rela

hati telah terpikat

semoga kita kelak berjumpa pula

sepasang mata bola

gemulai murni mesra

telah mamandang beta

di setasiun jogya

sepasang mata bola

seolah-olah berkata

pergilah pahlawanku

jangan bimbang ragu bersama do'aku

2. Era 70-an


Koes Bersaudara adalah rajanya pada masa ini. Lagu-lagunya banyak
mencapai Hits dan Koes bersaudara mendapat julukan sebagai The
Beatlles-nya Indonesia. Setelah Toni Koeswoyo memilih bersolo karir
posisinya di ganti Murry, dan kemudian kata 'bersaudara' diganti
menjadi 'Plus'. Ini di karenakan Murry bukan berasal dari keluarga
Koeswoyo. Beberapa kali dicekal dan masuk penjara. Ini di karenakan
Koes Plus membuat beberapa lagu dengan menggunakan lirik berbahasa
asing. menurut pemerintahan Soekarno ini tidak mencerminkan watak
Nasionalisme dan bisa membahayakan. beberapa lagu koes Plus yang
berbahasa asing sampai sekarang masih enak terdengar, diantaranya lagu
yang berjudul ' Why do u love me'. Selain Koes Plus nama lain yang
ikut meramaikan musik Indonesia juga lumayan banyak, tapi menurut saya
Koes Plus-lah yang menjadi ikon di era ini.Secara tema, selain lagu
dengan tema cinta modern milik Koes Plus lagu dengan tema percintaan
dan kancah peperangan masih sering terdengar disini.


Lirik lagu:

Why Do You Love Me

Artist: Koes Plus

the time has come

that we must be apart

the memory is still in

my mind

but you have gone

and you leave me alone

why do you love me

so sweet and tenderly

I do everything

to make you happy

huu...

but now everything

it's only a dream

a dream that never comes

I only wait

till true love will come...

3. Era-80-an


Pada era ini jenis lagu yang mendominasi adalah lagu pop yang
mendayu-dayu, bertempo lambat dan cenderung berkesan cengeng. Rinto
Harahap, Pance pondaaq, A ryanto, dan Obbie Mesakh adalah nama-nama
pencipta lagu yang cukup produktif di era ini.Yup inilah masanya lagu
patah hati! Nama-nama seperti; Nia Daniaty, Betharia Sonata, Ratih
Purwasih, Iis Sugianto, adalah beberapa nama yang merupakan spesialis
lagu sedih.Lagu-lagu balada juga lumayan laku ini mungkin karena
temponya lambat juga. Nama seperti Ebiet G Ade dan Franky and Jane
sangat familiar juga waktu itu., Saya masih ingat betul betapa
lagu-lagu mereka begitu melekat di hati pendengarnya, kakak saya yang
waktu itu masih SMP, punya 4 buah buku tulis tebal yang khusus
mencatat lirik lagu-lagu mereka. Bahkan boleh di bilang saya aja yang
waktu itu masih kelas 2 SD sudah hafal hampir seluruh lagu yang hits
di era itu! Biasanya sambil menunggu padi yang menguning agar tidak di
serang burung pipit, kita nyanyi-nyanyi lagu itu secara koor
(rame-rame) di atas ranggon (dangau di tengah sawah yang bertingkat!)
kayaknya seru. Beberapa lagu sempat menjadi fenomenal. Diantaranya
lagu 'gelas-gelas kaca' dan lagu 'hati yang luka' milik Betharia
Sonata. Lagu yang berjudul " Aku masih seperti yang dulu', yang di
nyanyikan Dian Piesesha bahkan sampai terjual 2 juta kopi. Angka yang
sangat fenomenal waktu itu, dan rekord ini baru di kalahkan oleh
Sheila on7 belasan tahun berikutnya lewat lagu 'Dan' serta 'Kita' !
Harmoko yang waktu itu menjabat sebagai mentri Penerangan,menyebut
lagu mereka sebagai lagu 'ngak-ngik-ngok' dan melarang peredaran
lagu-lagu jenis ini dengan alasan, membuat mental bangsa menjadi
lemah, masyarakat jadi cengeng dan malas bekerja.Tapi apa ada
korelasinya? Dan apa itu sudah sesuai dengan kapasitas dia sebagai
mentri penerangan untuk melakukan pelarangan terhadap sebuah aliran
musik?


Di tengah derasnya aliran cengeng sebenarnya ada beberapa musisi yang
tetap konsisten dengan aliran mereka yang tidak terbawa arus untuk
memainkan musik yang meratap-ratap. Diantaranya ada Fariz RM, Vina
Panduwinata, Gombloh dll. Musik mereka sering disebut sebagai musik
pop kreatif. Lagu Vina yang berjudul 'Burung Camar' bahkan jadi hits
dimana-mana.


DI era ini musik rock juga sempat berjaya meski hanya sebentar,
bebrapa nama seperti, Ikang Fauzy, Nicky Astria, Gito Rollies, dan
beberapa group rock seperti Goodbles yang kemudian berubah menjadi
GONG 200 sempat berkibar.Nicky Astria bahkan manjadi ikon Rocker cewek
Indonesia setelah era-nya Euis darliah.Group-group musik baru pun
mulai bermunculan di akhir era ini (tepatnya di 90-an awal kali)
seperti; Dewa 19, Slank, Boomerang, Vodoo,dan masih banyak lagi
group-group musik rock lainya yang hanya numpang lewat doang!


Lirik: HATI YANG LUKA


Berulang kali aku mencoba

Slalu untuk mengalah

Demi keutuhan kita berdua

Walau kadang sakit

Lihatlah tanda merah di pipi

Bekas gampar tanganmu

Sering kau lakukan bila kau marah

Menutupi salahmu

Pulangkan saja aku pada ibuku

Atau ayahku

Dulu segenggam emas kau pinang aku

Dulu bersumpah janji di depan saksi

Uwo..uwo..

Namun semua tinggal cerita

Ditelan duka.. uwo uwo..

Namun semua tinggal derita

Hati yang luka?

4. Era-90-an

Setelah Mentri Harmoko melakukan pelarangan terhadap musik
,ngak-ngik-ngok' akhirnya, aliran musik cengeng ini menjadi surut, dan
musik pop Indonesia seperti kehilangan arah. Dampak positifnya musik
dangdut menjadi lebih hidup dan meriah. Bahkan banyak dari para
penyanyi yang tadinya beralirab pop dan rock beralih ke dangdut dan
kemudian tercipta jenis musik baru yaitu pop dangdut! Obbie mesakh
sukses menciptakan lagu 'mobil dan Bensin' yang dinyanyikan santa
Hokki, dan kemudian jenis lagu ini seperti merajalela. Bom berikutnya
lagu yang berjudul; 'Gantengnya Pacarku' yang dinyanyikan Nini karlina
semakinmemperkuat eksistensi musik jenis ini yang akhirnya mengarah ke
jenis musik rancak sedikit disco? Jefry Bule kemudian menjadi sangat
terkenal sebagai pencipta lagu musik jenis ini. Karya-karyanya banyak
yang menjadi Hirts. Doel sumbang pun yang biasanya menyanyikan lagu
daerah dan protes sosial mencoba keberuntungan di jenis musik ini dan
sukses dengan lagu 'Kamu' 'pun Ahmad albar yang notabene penyanyi
beraliran rock akhirnya ikut terseret dan menyanyikan lagu ' Zakiyah'.


Group-group musik baru sebenarnya juga ada beberapa yang potensial dan
mencetak hits yang lumayan, tapi gaungnya tetap kalah. Ada Dewa 19
dengan lagu 'Kangen'nya, Slank dengan lagu 'Terlalu manis' dan Indra
Lesmana dengan lagu 'Aku ingin bebas' ada beberapa lagi yang saya lupa
sebutkan.


Disaat yang bersamaan saat musik Pop Indonesia kehilangan Greget,
masuklah Ami Search, musisi dari negeri jiran, Malaysia dengan lagunya
' Isabela' dan langsung menjadi Hits! Lagu Isabela inilah yang menjadi
lokomotif bagi musisi dan lagu-lagu malaysia lainnya untuk membanjiri
pasaran musik Indonesia.Beberapa nama yang menjadi terkenal kemudian
adalah Salim Iklim, Ella, Nora, dll. Saat itu musik Malaysia
benar-benar merajai musik Indonesia.


Beberapa musisi Indonesia , meniru gaya mereka dan menciptakan trend
musik baru " POP ROCK!" Nama seperti, Dedy Dores, Nike Ardilla, Inka
Christy,Nafa urbach dan masih banyak lagi begitu seragamnya
menyanyikan lagu ini. Nike Ardila membuat terobosan gaya dalam
berpenampilan Rock. Musik Rock yang biasanya di nyanyikan dengan
sangar tiba-tiba saja menjadi lembut dan mendayu-dayu dengan gaya
seadanya, sekedar bergoyang dikit dan memainkan ekspresi muka ternyata
ia di terima masyarakat luas!


Jenis musik ini ternyata cepat membuat bosan terutama setelah kematian
Nike Ardilla dan tak adanya inovasi dari musisi Malaysia.


Beberapa nama baru muncul di dunia rekaman Indonesia, ada Kahitna,
Java jive, Krisdayanti, Jingga,


Beberapa label rekaman kemudian mengeluarkan album kompilasi dari
beberapa group musik yang mengambil aliran alternatif dan ternyata
laris manis. Produser musik tentu saja senang dengan modal yag gak
begitu besar mereka dapat keuntungan besar. Akhirnya album-album
kompilasi jadi trend waktu itu.Beberapa nama yang berhasil terangkat
dari trend ini yaitu; Padi, Cokelat, Air, Wong, Peterpen, dan masih
banyak lagi!


Di Akhir tahun 90-an, Sheila on7 membuat gebrakan baru, lagunya yang
berjudul ' Dan' jadi Hits bahkan lagu lainnya yang berjudul 'kita'
seakan jadi lagu wajib untuk acara kumpul-kumpul atau nongkrong. Waktu
kemping aja lagu ini terus kita ulang-ulang. Secara musikalitas
sebenarnya tak ada yang istimewa dari group musik asal Jogja ini.
Suara Duta biasa-biasa saja, tampang mereka juga kampung banget tapi
lagu mereka yang baru bener-bener berbeda, ada kesan indie dan
liriknya remaja banget, lugas dan apa adanya. Album pertama mereka
terjual lebih dari 2 juta keping. BAhkan album mereka juga laris manis
di Malaysia dan Singapura!. Ini mengalahkan record yang sebelumnya di
pegang oleh lagu ' Aku masih seperti yang dulu'. Tak berapa lama Group
Band Dewa dengan formasi barunya kembali hadir setelah fakum selama 2
tahun dan kembali melahirkan beberapa Hits dan juga terjual lebih dari
2 juta kopi! Padi group band keluaran dari musik kompilasi juga tak
mau kalah. Album baru mereka 'lain Dunia' laris dimana-mana dan juga
terjual lebih dari 2 juta keping! Yang perlu dicatat adalah album
mereka terjual disaat krismon melanda Indonesia ! Reza Artamivea juga
boleh di bilang cukup berhasil, mengusung musik beraliran R&B, suara
sexinya berhasil memukau pecinta musik Indonesia.

Lyrics:


KITA


by. Sheila on7
Disaat kita bersama

Diwaktu kita tertawa, menangis

Merenung oleh cinta

Kau coba hapuskan rasa

Rasa dimana kau melayang

Jauh dari jiwaku juga mimpiku

Biarlah, biarlah

Hariku dan harimu

Terbelenggu satu

Oleh ucapan manismu

Dan kau bisikan kata cinta

(**)

Kau t'lah percikan rasa sayang

Pastikan kita seirama

Walau terikat rasa hina

Sekilas kau tampak layu

Jika kau rindukan gelak tawa yang

Warnai lembar jalan kita

Reguk dan teguklah

Mimpiku dan mimpimu

Terbelenggu satu

Oleh ucapan janjimu


5. Era 2000


Pada era ini selera masyarakat lebih ke group-group musik di
bandingkan dengan penyanyi yang bersolo karir. Beberapa penyanyi solo
yang sempat berjaya perlahan redup di masa ini. Nama-nama yang masih
bertahan hanya beberap gelintir, semisal; Krisdayanti, Chrisye, Titi
Dj, dan Glen. Selebihnya musik di dominasi oleh group-group musik yang
makin ramai oleh para pendatang baru. Nama-nama seperti; Peterpen,
Ungu, Dewa, Gigi,Ten 2 Five, Maliq d esential, Samson, Nidji, dan
Radja seakan mendominasi ruang musik Indonesia. beberpa solois memang
ada yang baru dan berhasil tapi tetep gaungnya masih kalah. nama-nama
seperti; Tompi, Rio Febrian, Resa Herlambang, Bunga c Lestari,Shanty,
Dewi sandra semoga masih tetap bisa bersaing di tahun-tahun
berikutnya.


Tapi yang pasti era ini adalah era emasnya musik Indonesia de tengah
lesunya musik di dunia International musik Indonesia malah berjaya,
bahkan sampai ke negeri tetangga. Jayalah terus Musik Indonesia!


Lirik:


Kenangan Terindah


(by: Samson)

aku yang lemah tanpamu

aku yang rentan karena

cinta yang tlah hilang darimu

yang mampu menyanjungku

selama mata terbuka

sampai jantung tak berdetak

selama itu pun

aku mampu tuk mengenangmu

darimu, kutemukan hidupku

bagiku, kau lah cinta sejati

bila yang tertulis untukku

adalah yang terbaik untukmu

kan kujadikan kau kenangan

yang terindah dalam hidupku

namun takkan mudah bagiku

meninggalkan jejak hidupku

yang telah terukir abadi

sebagai kenangan yang terindah

Jimmy Hendrix

Sunday, 15 March 2009 10:23


hendrixLahir dengan nama Johnny Allen Hendrix; November 27, 1942 –
September 18, 1970, adalah pemain gitar, penyanyi, dan penulis lagu
paling legendaris dalam sejarah dunia musik. Aliran musik permainan
gitar Jimmy cenderung ke arah blues, dan rock and roll.

Dia lahir pada tanggal 27 November 1942, di Seattle, Washington,
Amerika Serikat dan diberi nama Johnny Allen Hendrix. Tidak seperti
kebanyakan anak-anak pada umumnya, masa kecil Jimmy bisa dibilang
sangat buruk. Ibunya meninggalkan Jimmy pada saat dia berusia 15
tahun.Ayahnya adalah mantan militer dan mempunyai watak sangat keras
dalam mendidik Jimmy. Jimmy masuk ke jenjang militer karena mengikuti
jejak ayahnya dan untuk mewujudkan impian ayahnya. Karena ingin masuk
militer, begitu Jimmy tidak lulus dari SMA, dia langsung daftar dan
masuk ke Airbone Division of the U.S. Army. Meskipun berada di
lingkungan militer, ketertarikan jimmy pada dunia musik (khususnya
gitar) tidak luntur bahkan semakin besar. Pada saat latihan Jimmy
cedera yang akhirnya mengakibatkan dia harus keluar dari militer.
Keputusan ini tidak membuatnya kecewa tetapi justru membuatnya senang,
meskipun ayahnya sangat menentang keputusannya untuk meninggalkan
army.
(disadur dari blogspot.com/feeds)

Pacu Jalur

Nama: Ghali apriyaldi
Kelas: xii ipa 1
Art of culture with mr. Ronaldo Rozalino S.sn
Asal Usul dan Perkembangan
Kuantan Singingi adalah sebuah daerah yang secara administratif termasuk dalam Provinsi Riau. Daerahnya banyak memiliki sungai. Kondisi geografis yang demikian, pada gilirannya membuat sebagian besar masyarakatnya memerlukan jalur1 sebagai alat transportasi Kemudian, muncul jalur-jalur yang diberi ukiran indah, seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau, baik di bagian lambung maupun selembayung-nya. Selain itu, ditambah lagi dengan perlengkapan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang) serta lambai-lambai (tempat juru mudi berdiri). Perubahan tersebut sekaligus menandai perkembangan fungsi jalur menjadi tidak sekadar alat angkut, namun juga menunjukkan identitas sosial. Sebab, hanya penguasa wilayah, bangsawan, dan datuk-datuk saja yang mengendarai jalur berhias itu. Perkembangan selanjutnya (kurang lebih 100 tahun kemudian), jalur tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi dan simbol status sosial seseorang, tetapi diadu kecepatannya melalui sebuah lomba. Dan, lomba itu oleh masyarakat stempat disebut sebagai “pacu jajur”.



Pada awalnya pacu jalur diselenggarakan di kampung-kampung di sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, atau Tahun Baru 1 Muharam. Ketika itu setiap perlombaan tidak selalu diikuti dengan pemberian hadiah. Artinya, ada kampung yang menyediakan hadiah dan ada yang tidak menyediakannya. Lomba yang tidak menyediakan hadiah diakhiri dengan acara makan bersama. Adapun jenis makanannya adalah makanan tradisional setempat, seperti: konji, godok, lopek, paniaran, lida kambing, dan buah golek. Sedangkan, lomba yang berhadiah, penyelenggara mesti menyediakan empat buah marewa2 yang ukurannya berbeda-beda. Juara I memperoleh ukuran yang besar dan juara IV memperoleh ukuran yang paling kecil. Namun, dewasa ini hadiah tidak lagi berupa marewa tetapi berupa hewan ternak (sapi, kerbau, atau kambing).



Ketika Belanda mulai memasuki daerah Riau (sekitar tahun 1905), tepatnya di kawasan yang sekarang menjadi Kota Teluk Kuantan, mereka memanfaatkan pacu jalur dalam merayakan hari ulang tahun Ratu Wilhelmina yang jatuh pada setiap tanggal 31 Agustus. Akibatnya, pacu jalur tidak lagi dirayakan pada hari-hari raya umat Islam. Penduduk Teluk Kuantan malah menganggap setiap perayaan HUT Ratu Wilhelmina itu sebagai datangnya tahun baru. Oleh karena itu, sampai saat ini masih ada yang menyebut kegiatan pacu jalur sebagai pacu tambaru. Kegiatan pacu jalur sempat terhenti di zaman Jepang. Namun, pada masa kemerdekaan pacu jalur diadakan kembali secara rutin untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia (17- Agustusan).


Pemain
Pacu jalur hanya dilakukan oleh para laki-laki yang berusia antara 15--40 tahun secara beregu. Setiap regu jumlah anggotanya antara 40--60 orang (bergantung dari ukuran jalur). Anggota sebuah jalur disebut anak pacu, terdiri atas: tukang kayu, tukang concang (komandan, pemberi aba-aba), tukang pinggang (juru mudi), tukang onjai (pemberi irama di bagian kemudi dengan cara menggoyang-goyangkan badan) dan tukang tari yang membantu tukang onjai memberi tekanan yang seimbang agar jalur berjungkat-jungkit secara teratur dan berirama. Selain pemain, dalam lomba pacu jalur juga ada wasit dan juri yang bertugas mengawasi jalannya perlombaan dan menetapkan pemenang.


Tempat Permainan
Pacu jalur biasanya dilakukan di Sungai Batang Kuantan. Sebagaimana telah dikatakan di atas, Sungai Batang Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu dan Kecamatan Cerenti di hilir, telah digunakan sebagai jalur pelayaran jalur sejak awal abad ke-17. Dan, di sungai ini pulalah perlombaan pacu jalur pertama kali dilakukan. Sedangkan, arena lomba pacu jalur bentuknya mengikuti aliran Sungai Batang Kuantan, dengan panjang lintasan sekitar 1 km yang ditandai dengan tiga tiang pancang.


Peralatan Permainan
Peralatan permainan dalam pacu jalur, tentu saja adalah jalur yang dibuat dari batang kayu utuh, tanpa dibelah-belah, dipotong-potong atau disambung-sambung. Panjang jalur antara 25--30 meter, dengan lebar ruang bagian tengah 11,25 meter. Bagian-bagian jalur terdiri atas: (1) luan (haluan); (2) talingo (telinga depan); (3) panggar (tempat duduk); (4) pornik (lambung); (5) ruang timbo (tempat menimba air); (6) talingo belakang; (7) kamudi (tempat pengemudi); (8) lambai-lambai/selembayung (pegangan tukan onjor); (9) pandaro (bibit jalur); (10) ular-ular (tempat duduk pedayung); (11) selembayung (ujung jalur berukir); dan (13) panimbo (gayung air). Jalur dilengkapi pula dengan sebuah dayung untuk setiap pemain.
Bagian selembayung dan pinggir badan jalur biasanya berukir dan diberi warna semarak. Motifnya bermacam-macam seperti: sulur-suluran, geometris, ombak, buruk dan bahkan pesawat terbang. Tiap-tiap jalur mempunyai nama seperti: Naga Sakti, Gajah Tunggal, Rawang Udang, Kompe Berangin, Bomber, Pelita, Orde Baru, Raja Kinantan, Kibasan Nago Liar, Singa Kuantan Sungai Pinang, Dayung Serentak, Keramat Jati, Panggogar Alam, Tuah di Kampuang Godang di Rantau, Ratu Dewa dan lain-lain. Tujuan dari pengukiran, pewarnaan dan pemberian nama pada setiap jalur tersebut adalah agar dapat “tampil beda” dari yang lain.

Untuk dapat membuat sebuah jalur-lomba yang biasanya mewakili desa, kecamatan atau kabupaten, harus melalui proses yang cukup panjang dan melibatkan banyak orang. Sebagai suatu proses, tentunya pembuatan jalur dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Berikut ini adalah tahap-tahap yang mesti dilakukan dalam pembuatan sebuah perahu yang oleh orang Kuantan Singingi disebut jalur.
Hal pertama yang dilakukan adalah menyusun rencana pembuatan jalur melalui musyawarah atau rapek kampung yang dihadiri oleh berbagai unsur seperti pemuka adat, cendekiawan, kaum ibu dan pemuda. Rapat ini biasanya dipimpin oleh seorang pemuka desa atau pemuka adat. Bila kesepakatan telah dicapai, maka kegiatan selanjutnya adalah memilih jenis kayu. Pohon yang dicari adalah banio atau kulim kuyiang yang panjangnya antara 25--30 meter dengan garis tengah antara 1½ --2 meter. Kedua jenis pohon tersebut disamping kuat, tahan air, juga dipercayai ada “penunggunya”. Setelah pohon yang memenuhi persyaratan ditentukan, maka penebangan pun dilakukan. Akan tetapi, sebelumnya diadakan semacam upacara persembahan kepada “penunggu” pohon agar pohon itu tidak hilang secara gaib.
Kayu yang sudah disemah oleh pawang, selanjutnya ditebang dengan kapak dan beliung. Setelah itu, kayu diabung (dipotong) ujungnya menurut ukuran tertentu sesuai dengan panjang jalur yang akan dibuat. Setelah diabung kedua ujungnya, kemudian kayu dikupas kulitnya dan diukir pada bagian haluan, telinga, dan lambung. Apabila jalur sudah terbentuk, maka langkah berikutnya adalah meratakan bagian depan (pendadan), yakni bagian atas kayu yang memanjang dari pangkal sampai ke ujung. Kemudian disusul dengan tahap mencaruk atau melubangi dan menghaluskan bagian dalam kayu dengan ketebalan tertentu. Selanjutnya menggaliak atau membalikkan dan menelungkupkan kembali jalur untuk dibentuk dan dihaluskan. Pekerjaan ini memerlukan perhitungan cermat sebab harus selalu menjaga ketebalan jalur agar dapat seimbang ketika berada di air. Cara mengukurnya antara lain dengan membuat lubang-lubang kakok atau bor yang kemudian ditutup lagi dengan semacam pasak. Setelah terbentuk, maka jalur dibalikkan kembali dan kemudian dilanjutkan dengan proses terakhir yaitu membuat haluan dan kemudi. Apabila haluan dan kemudi telah terbentuk, maka jalur akan dibawa ke kampung untuk diasapi dan disertai dengan upacara maelo jalur. Sebelum jalur diluncurkan ke sungai, ada suatu upacara lagi yang bertujuan agar jalur dapat berlayar dengan baik ketika sudah berada di air.

Sumber: http://sungaikuantan.com ( dengan perubahan)
1 Jalur adalah sebuah perahu yang pada awal abad ke-17 digunakan sebagai alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan yang berada di sepanjang Sungai Batang Kuantan (antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu dan Kecamatan Cerenti di hilir). Ketika itu transportasi darat belum berkembang, sehingga jalur merupakan alat angkut penting bagi warga desa, terutama untuk mengangkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu. Selain itu, juga untuk mengangkut manusia (sekitar 40 orang).
2 Marewa adalah bendera kain berwarna-warni yang berbentuk segi tiga dan bagian tepinya direnda.

(comment:
Saya sebagai harapan tunas bangsa, melihat budaya yang kita milki ini patut dilestarikan karena nilai yang terkandung didalamnya. Nilai budaya yang terkandung dalam pacu jalur adalah: kerja keras, ketangkasan, keuletan, kerja sama dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat para pemain yang berusaha agar jalurnya dapat mendahului jalur regu lain. Nilai ketangkasan dan keuletan tercermin dari teknik-teknik yang dilakukan oleh anggota sebuah regu dalam menjalankan jalur agar dapat melaju dengan cepat dan tidak tenggelam. Nilai kerja sama tercermin dari anggota regu yang berusaha bersama-sama mengendalikan jalur agar dapat melaju cepat dan memenangkan perlombaan. Nilai sportivitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima kekalahan dengan lapang dada. Saya berharap generasi muda dapat turut berpartisipasi dalam menjaga kekayaan khasanah budaya yang menurut saya sangat urgent.

MUSIK MODERN

GHALI APRIYALDI

XI IPA 2

RONALDO ROZALINO,S.sn,

SMA PINTAR

Blues adalah sebuah aliran musik vokal dan instrumental yang berasal dari Amerika Serikat (AS).

Musik blues berangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang muncul dari komunitas mantan budak-budak Afrika di AS. Penggunaan blue note dan penerapan pola call-and-response (di mana dua kalimat diucapkan/dinyanyikan oleh dua orang secara berurutan dan kalimat keduanya bisa dianggap sebagai "jawaban" bagi kalimat pertama) dalam musik dan lirik lagu-lagu blues adalah bukti asal usulnya yang berpangkal di Afrika Barat.

Musik blues mempunyai pengaruh yang besar terhadap musik populer Amerika dan Barat yang baru, seperti dapat terlihat dalam aliran ragtime, jazz, bluegrass, rhythm and blues, rock and roll, hip-hop, dan country, serta lagu-lagu pop konvensional.

Jazz (cara pengucapan: [Jes], tidak pernah [Jas]) adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa.

Musik jazz banyak menggunakan gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon. Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopasi.

Musik country adalah campuran dari unsur-unsur musik Amerika yang berasal dari Amerika Serikat Bagian Selatan dan Pegunungan Appalachia. Musik ini berakar dari lagu rakyat Amerika Utara, musik kelt, musik gospel, dan berkembang sejak tahun 1920-an.[1] Istilah musik country mulai dipakai sekitar tahun 1940-an untuk menggantikan istilah musik hillbilly yang berkesan merendahkan. Pada tahun 1970-an, istilah musik country telah menjadi istilah populer. Istilah lain untuk genre musik ini adalah country and western, namun sudah semakin jarang dipakai kecuali di Britania Raya dan Irlandia.[1]

Karier Elvis Presley berawal dari musik berirama country sebelum menjadi raja rock and roll. Salah satu julukan baginya adalah The Hillbilly Cat. Elvis juga pernah menjadi bintang tamu tetap di acara radio milik Louisiana Hayride[2] Salah seorang penyanyi country, Garth Brooks tercatat sebagai artis solo terlaku dalam sejarah industri rekaman AS. Ia telah menjual lebih dari 18 juta rekaman.[3]



music rock adalah sejenis music (genre musik) popular yang mulai diketahui umum pada pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, country music dari tahun 40 dan 50an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klassik.

Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass listrik dan drum, dan keyboard seperti organ, piano atau sejak 70an, synthesizers. Disamping gitar atau keyboard, saxophone dan harmonica bergaya blues kadang diapakai sebagai instrument solo. Dalam bentuk murninya, musik rok "mempunyai tiga chords, bakcbeat yang konsisten dan mencolok dan melody yang menarik"

Pada akhir tahun 60an dan awal 70an, musk rock berkembang menjadi beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di amerika) menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion. Pada tahun 70an, rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin. Juga di tahun 70an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre (sub-kategori) seperti soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk rock. Sub kategori rock yang mencuat ditahun 80an termasuk New Wave, hardcore punk dan alternative rock. Pada tahun 90an terdapat grunge, Britpop, indie rock dan nu metal.

Sebuah kelompuk pemusik yang mengkususkan diri memainkan musik rock dijuluki rock band atau rock group. Rock group banyak yang terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead singer), pemain gitar bass, dan drummer (pemain drum), membentuk sebuah quartet. Beberapa group menanggalkan satu atau dua posisi diatas dan/atau menggunakan pennyanyi utama sebagai pemain alat musik disamping menyanyi, membentuk duo atau trio. Group lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm gitar dan atau seorang keyboardist. Agak lebih jarang, penggunaan alat musik bersenar seperti biola, cello atau alat tiup seperti saxophones, trumpet atau trombones.

Musik populer adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial.

Musik dunia adalah sebutan bagi aliran musik yang bukan termasuk musik populer dan musik klasik, serta mempunyai elemen "etnik".

Biasanya yang termasuk kategori ini adalah musik-musik rakyat Eropa (folk song) dan musik dari negara-negara dunia ketiga.

Di Indonesia, istilah musik dunia juga dapat merujuk kepada segala jenis musik yang berasal dari luar Indonesia, misalnya musik Barat, Jpop, musik Mandarin, dan sebagainya.

Tari Daerah

ghali apriyaldi

xi ipa 2

Ronaldo rozalino,S.sn.

SMA Pintar

Tari Batobo di Daerah Kuantan Singingi Provinsi Riau

Duni Sriwani

Abstract


Tari Batobo adalah seni pertunjukan tradisional dari daerah Kuantan Singingi di Provinsi Riau. Tari Batobo berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat yang bekerja di sawah, atau sebagai ungkapan kegembiraan setelah masa panen tiba. Pola gerak, tata rias, tata busana, dan musik tari, serta pola lantai tari Batobo menggambarkan budaya masyarakat agraris, yang sederhana. Kesederhanaan tersebut menunjukkan bahwa tari Batobo adalah sebuah tari yang mempunyai pola tari yang bersifat kerakyatan.

Musik Tradisional

ghali apriyaldi

xi ipa 2

Ronaldo rozalino,S.sn.

SMA Pintar

Musik tradisional

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling mempengaruhi di antaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik trasidional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi peserta juga kepada masyarakat luas sehingga musik tradisional dapat berperan sebagai hiburan untuk menjalankan bisnis para pengusaha.

Aransemen

ghali apriyaldi

xi ipa 2

Ronaldo rozalino,S.sn.

* Ada berbagai macam definisi tentang aransemen. Dalam tulisan ini, yang dimaksud dengan aransemen adalah upaya kreatif menata dan memperkaya sebuah melodi, lagu, atau komposisi, ke dalam format serta gaya yang baru. Mediumnya bisa apa saja, dari instrumen tunggal hingga sebuah orkestra. Hari ini kita hanya akan membincangkan aransemen untuk instrumen tunggal, dengan bahasan khusus pada gitar.

* Membuat aransemen sebetulnya lebih mudah dari membuat komposisi. Sebab, kita tinggal "memungut" bahan yang sudah ada. Sejak zaman manusia mulai mencatat musik hingga zaman kini, ada jutaan atau mungkin puluhan juta melodi, lagu, dan komposisi yang bisa menjadi sumber pembuatan aransemen. Ambil contoh lagu rakyat. Dari Indonesia saja jumlah lagu rakyat amat banyak. Belum lagi lagu-lagu rakyat dari negara lain.

BENTUK PALING DASAR

* Bentuk paling dasar dari sebuah aransemen adalah memainkan memainkan melodi dengan iringan (bas + rhythm). Biasanya dengan menambahkan intro dan coda. Pada keyboard/piano tidaklah sulit. Pada gitar, hal ini tidak selalu mudah karena keterbatasan wilayah nada gitar. Karenanya, kita mesti coba mainkan dulu melodi lagu tersebut. Apakah not tertinggi dan terendah tercakup dalam wilayah nada gitar? Jika tidak, coba ganti nada dasarnya. Bila masih belum bisa juga, kita bisa memenggal lagu ini. Pada bagian yang terlalu tinggi bisa diturunkan satu oktaf. Begitu pula sebaliknya. Namun tidak semua lagu bisa dipenggal begitu saja. Juga perlu diperhatikan apakah tekstur melodi itu bisa dimainkan di gitar. Jalinan melodi yang terlalu njlimet dan cepat mungkin bisa dengan mudah dimainkan di piano, tapi tidak di gitar. Jadi, jangan memaksakan diri. Untunglah, masih lebih banyak lagu yang bisa dengan mudah dimainkan dengan gitar tunggal.

* Bila melodi sudah bisa kita mainkan, langkah berikutnya adalah mencari akor. Bila lagu itu sudah ada di buku lengkap dengan akornya, tentu mudah. Sedikit susah bila kita mendengarkannya lewat rekaman. Namun bila kita sering melakukannya, lama-lama akan terbiasa. Cari akor-akornya dengan benar. Kalau ada akor yang "misterius", cobalah mengutak-atiknya pada instrumen Anda. Tidak selalu dia punya susunan yang njlimet. Terkadang secara fisik dia sebetulnya akor sederhana saja. Misalnya akor Bm7-5 (B minor 7 minus 5) yang tak lain adalah akor Dm dengan bas B.

* Melodi sudah bisa dimainkan pada gitar dan semua akornya pun sudah diketahui. Maka selanjutnya adalah memilih jenis irama. Mau dua hitungan? Empat hitungan? Waltz? Cha-cha? Reggae? Ballad? Mainkan dulu akor-akornya dengan menggunakan irama ini. Masukkan pula pola ritme bas. Bila sudah lancar, cobalah memasukkan melodinya. Masalah biasanya muncul saat kita memainkan melodi pada not-not tinggi. Itu berarti, kita juga harus menggunakan akor pada posisi-posisi yang dekat dengan melodi tadi. Artinya, kita mesti tahu letak sebuah akor dalam berbagai posisi. Pada gitar, misalnya, akor F selain pada posisi I juga bisa ditemui pada posisi III, V, atau VIII.

* Bagi yang belum terbiasa memainkannya langsung pada alat musik, boleh saja menuliskan dulu not-not melodinya pada buku musik. Lantas tambahkan not-not akor dan bas. Baru setelah itu baca dan mainkan.

* Hal yang perlu diperhatikan pada aransemen untuk gitar: kita tidak harus membunyikan semua not yang terkandung dalam sebuah akor. Terkadang hanya dengan satu atau dua not, plus bas, kita sudah bisa mendapatkan hasil yang baik. Contoh: bila ada akor C, kita bisa membunyikan not C dan E saja. Sedangkan not G bisa diabaikan.

MEMPERKAYA ARANSEMEN

* Untuk memperkaya aransemen, kita bisa bermain "bongkar-pasang" pada elemen-elemen dasar musik. Yakni: pola-pola ritmiknya, timbre, serta harmoni. Mari kita tengok satu per satu.

(1) POLA RITMIK

Yang saya maksud pola ritmik adalah pola-pola panjang-pendeknya not-not yang ada dalam aransemen. Baik itu pada melodi ataupun pada birama dasarnya. Contoh simpel pada melodi: not 1 1 / 5 5 / 6 6/ 5 . / bisa kita ubah jadi 1 1_5 / 0 5_6/ 0 6_5/ 0 0/ atau bahkan lebih sederhana lagi 0_1 0 / 0_5 0 / 0_6 0 / 0_5 0 /.

Contoh pada birama adalah mengubah lagu yang berbirama 3/4 menjadi 4/4. Bisa juga kita tetap memakai birama sama tapi mengubah pola ritmik pada basnya saja. Misalnya saja, ada beberapa jenis irama yang berbirama 3/4. Ada waltz ala Wina, waltz ala Amerika Latin, bolero, sampai jazz waltz. Anda boleh juga menciptakan berbagai pola ritmik baru. Yang penting, pendengar masih bisa "menangkap" karakter lagu sesungguhnya.

(2) TIMBRE

Biasa juga disebut tone color atau warna suara. Biola dan gitar memiliki sejumlah teknik untuk menghasilkan warna suara berbeda. Pada gitar, perbedaan posisi jari kanan saja bisa menentukan warna suara lembut atau metalik (sul tasto dan sul ponticello). Beberapa teknik yang lazim digunakan: pizzicato, vibrato, slur/hammering, harmonik oktaf, dan strumming.

Ada juga gitaris yang mempersiapkan khusus gitarnya agar bisa menghasilkan warna suara beda dengan memasang benda-benda tertentu pada senar gitar. Bisa lembaran kertas, selotip, paperclip, hingga jepitan jemuran!

Beberapa komposer gitar kontemporer memiliki cara-cara lebih ekstrem untuk memperoleh timbre unik, yakni dengan menggunakan sendok sebagai pengganti jari kiri atau kanan, membetot senar, hingga menggeseknya dengan kuku.

Bagi pemusik yang bukan pemain gitar atau biola, penjelajahan untuk mencari warna-warna suara baru ini juga terus dikembangkan. Misalnya, menyelipkan remasan koran di bawah dawai-dawai piano, atau menaburkan manik-manik di atas dawai piano. Pemusik tiup pun juga terus menggali teknik-teknik baru untuk mendapatkan warna-warna suara unik yang belum pernah ada sebelumnya.

(3) HARMONI

Untuk praktisnya, saya mendefisikan harmoni ini sebagai seni memilih dan meracik nada-nada yang berbeda untuk dibunyikan simultan ataupun yang berurutan. Lebih praktisnya lagi, harmoni adalah seni memilih dan menggunakan akor. Termasuk pula di dalamnya tangga nada (scale) yang merupakan basis bagi pembentukan akor. Berikut sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk memperkaya aransemen dengan "bermain-main" di wilayah harmoni.

a) Mengubah progresi akor

Ambil contoh lagu Naik-naik ke Puncak Gunung. Bila kita memakai nada dasar C, maka progresi akornya yang asli adalah C /C /C /C /G7 /G7 /C /C . Kita bisa mengubahnya, semisal menjadi C /Dm /Em /F /C bass G /G7 /C .

b) Memperkaya akor

Yang dimaksud adalah menggantikan akor mayor atau minor "polos" dengan akor-akor 7, 9, 11, 13, dan sebagainya. Pengayaan akor ini juga bisa dikombinasikan dengan perubahan progresi akor. Tentunya harus disesuaikan dengan lagunya.

Masih terkait dengan pengayaan akor, bisa dicoba juga melakukan steman alternatif atau alternate tuning untuk menghasilkan akor-akor baru yang terkadang tak kita duga sebelumnya. Sejak zaman Renaisans hingga masa kini, ada saja musisi instrumen berdawai yang mengubah-ubah urutan tuning standar. Pada gitar, misalnya, ada puluhan alternate tuning yang pernah dikenal. Yang umum dipakai adalah (urutan dimulai dari senar terbesar): D-A-D-Fis-B-E, D-A-D-F-A-D, D-A-D-Fis-C-D, D-G-D-G-B-D, D-G-D-G-Bes-D, E-B-D-Gis-B-E, dan sebagainya.

c) Mengubah scale

Melodi dengan scale mayor, misalnya, bisa saja kita ubah jadi scale blues. Atau, jika memang cocok, bisa saja scale diubah jadi minor. Ada banyak sekali scale lainnya yang tersedia dalam khazanah musik. Dari yang modern sampai yang tradisional, dari yang berisi 12 nada sampai 3 nada.

d) Modulasi

Modulasi adalah pergantian nada dasar. Biasanya memberi efek "refreshing". Dalam ilmu harmoni, melakukan modulasi tidak bisa sembarangan. Ada aturan-aturannya, karena pergantian itu idealnya harus berlangsung mulus hingga pendengar tak merasa kaget. Bila Anda belum sempat mempelajarinya dari buku teori, belajar saja dari berbagai komposisi yang sudah ada. Bisa dari sonata-sonata Scarlatti dan partita-partita Bach hingga lagu-lagu Vina Panduwinata atau Stevie Wonder.

e) Mengubah register

Melodi tak harus ada pada nada tinggi. Bisa saja kita pindahkan ke bagian bas. Atau sebaliknya, melodi yang tadinya ada di nada rendah kita pindahkan ke wilayah nada tinggi.

f) Variasikan tekstur

Tekstur meliputi "ketebalan" maupun "kasar-lembutnya" jalinan antar-nada dalam aransemen. Kita bisa menciptakan tekstur "tebal", misalnya dengan membunyikan melodi, akor, dan bas sekaligus. Bisa juga kita membuatnya jadi "tipis", semisal dengan hanya menyisakan jalinan dua jalur melodi yang berjalan bersama atau bersahut-sahutan.

Kesan "kasar" bisa diperoleh bila melodi, akor, dan bas lebih banyak berbunyi bersamaan. Sebaliknya, kesan "halus" bisa dicapai dengan mengurai melodi, akor, dan bas untuk berbunyi bergantian/bersamaan dalam pola-pola tertentu.

"BUMBU-BUMBU" LAIN

Di luar elemen-elemen dasar musik di atas, kita juga dapat "bermain-main" dengan tempo dan dinamika. Memperlambat atau mempercepat tempo, melembutkan dan mengeraskan volume, bisa menciptakan kesegaran pada aransemen kita.

Beberapa "bumbu" penyegar lain yang bisa dicoba:

- Masukkan efek perkusi. Pada tubuh gitar, ada beberapa bagian yang bila dipukul bisa menghasilkan suara-suara berbeda. Juga ada beberapa teknik menciptakan efek perkusi pada senar yang bisa dicoba. Efek perkusi biasanya menarik perhatian penonton.

- Gunakan vokal Anda. Tak harus dalam bentuk nyanyian, tapi bisa saja bebunyian lainnya. Ragam suara yang bisa dihasilkan suara manusia amatlah luas.

- Tepuk tangan, jentikan jari, dan hentakan kaki, juga dapat dimanfaatkan untuk menambah daya tarik aransemen.

"MODAL" YANG DIPERLUKAN

Untuk membuat aransemen pada instrumen tunggal, ada beberapa "modal" dasar yang kita perlukan:

(1) Tahu semua akor dan juga scale-scale pokok pada instrumen yang kita mainkan. Setidaknya mayor, minor, dan dominant 7th. Akan lebih menguntungkan bila kita juga kenal akor-akor yang lebih kompleks seperti mayor dan minor 7, 11, 13, dan sebagainya.

(2) Memiliki bekal teknik permainan yang memadai untuk bisa memainkan aransemen tersebut. Teknik memang bukan segalanya, namun ia merupakan medium atau "kendaraan" yang bisa mengantar ke tujuan kita: menghasilkan permainan/aransemen yang baik dan asyik didengar.

(3) Kenal, atau lebih bagus lagi sering menyimak berbagai genre musik. Baik itu dari musik tradisi, musik klasik, hingga aneka jenis musik industri. Tontonlah macam-macam konser musik. Dengar dan pelajari aransemen-aransemen orang lain.

(4) Meningkatkan terus pengetahuan dan wawasan musik. Untuk itu, ada banyak buku yang mesti dipelajari (teknik, teori musik) dan juga partitur serta rekaman musik yang mesti kita dengar (ada banyak sekali jenis musik di dunia ini yang mungkin sampai detik ini kita belum pernah mendengarnya).

Sayangnya, kita di Indonesia masih kesulitan mendapatkan bahan-bahan tersebut. Alternatif lain yang bisa kita manfaatkan adalah internet. Di internet tersedia banyak bahan-bahan tersebut. Anda tinggal mencarinya dengan mengetikkan kata-kata kunci lalu mengklik tombol "search". Rekaman musik dari seluruh penjuru dunia dalam jenis yang amat berlimpah juga tersedia banyak (favorit saya adalah www.mp3.com). Karenanya, amatlah bagus jika pihak universitas bisa menyediakan satu komputer multimedia dengan kapasitas memadai untuk mengumpulkan bahan-bahan tersebut.

Jakarta, 11 Oktober 2003

Instrumentalia

Seni musik (instrumental art) adalah seni yang berhubungan dengan alat-alat musik dan irama yang keluar dari alat-alat musik tersebut. Seni musik membahas antara lain cara memainkan instrumen musik, cara membuat not, dan studi bermacam-macam aliran musik. Seni musik ini bentuknya dapat berdiri sendiri sebagai seni instrumentalia (tanpa vokal) dan dapat juga disatukan dengan seni vokal. Seni instrumentalia, seperti telah dijelaskan di muka, adalah seni yang diperdengarkan melalui media alat-alat musik. Sedang seni vokal, adalah seni yang diungkapkan dengan cara melagukan syair melalui perantaraan oral (suara saja) tanpa iringan instrumen musik. Seni vokal tersebut dapat digabungkan dengan alat-alat musik tunggal (gitar, biola, piano, dan lain-lain) atau dengan alat-alat musik majemuk seperti band, orkes simfoni, karawitan, dan sebagainya (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 13-14).

tari

Jejak majapahit pada tari daerah di indonesia

Ditulis oleh jtabah di/pada Nopember 28, 2006

Indonesia bangsa yang besar. Ribuan pulaunya berjajar dari Sabang sampai Merauke. Ribuan ragam bahasa. Ribuan ragam budaya, lagu dan tari-tariannya.

Pernahkan kawan memperhatikan tari-tari daerah di Indonesia? Ada pola yang bisa kita tangkap di dalamnya. Jejak yang mengarahkan kita ke Majapahit.

Dulu waktu patih Majapahit, Gadjah Mada, bersumpah untuk mempersatukan nusantara, ternyata tidak hanya daerahnya saja yang ingin disatukan, tetapi juga ragam budaya termasuk tari-tarian di dalamnya.

Nah untuk mewujudkan ide ini, diutuslah dua orang ke seluruh wilayah nusantara, satu orang untuk mengajar tari dan satunya lagi untuk mengajar pembuatan kostum tari. Karena berfikir tidak mungkin mengajar tari dan pembuatan kostumnya secara bersamaan, keduanya berpisah. Guru tari mulai mengajar tari dari Papua. Guru kostum mulai mengajar dari Aceh.

Akibat pengajaran tari dan kostumnya yang tidak bersamaan ini, hingga kini masih bisa kita lihat jejak Majapahit pada tarian nusantara. Sang guru tari, ketika di Papua, ia masih semangat dan belum lelah untuk mengajar tari. Tarian Papua karenanya hingga saat ini didominasi dengan gerak melompat dan berjingkrak. Singkat kata, ketika sampai di pula Jawa, yang guru tari mulai lelah. Penari jawa kita lihat hingga kini, alih-alih melompat, hanya mengangkat sesekali kakinya. Begitu banyaknya daerah yang harus diajar tarian, sang guru tari akhirnya kelelahan ketika sampai di Aceh. Jangankan untuk melompat, untuk mengakat kaki saja ia tidak bisa. Jadilah tari saman yang dipertunjukan dengan duduk saja.

Kebalikan dengan guru tari, guru kostum mulai mengajar dari Aceh. Ketika di Aceh, bahan kostum masih banyak. Tanpa perhitungan yang matang, digunakanlah banyak bahan untuk pembuatan kostum tari Aceh. Jadilah hingga kini, penari Aceh memaki kostum yang tertutup. Ketika sampai di pula jawa, sang guru tari mulai kekurangan bahan. Jadilah kostum tari jawa yang tidak menutupi seluruh penarinya. Tidak juga sadar, guru tari tidak hemat dalam penggunaan bahan kostum tari. Akhirnya ketika sampai di Papua, ketika bahan kostum sudah habis, jadilah kostum tari Papua yang terbuka seperti yang masih bisa kita lihat hingga kini.

Begitulah. Jika kita rajin melihat disekitar kita. Banyak guratan sejarah yang bisa tangkap.Dan jikalau kawan ragu dengan teori tari ini, kawan mungkin bisa bertanya kepada niniek mamak – pinisepuh, seperti tuan meneer misalnya.